Monday, 12 January 2015

Siomay Sebagai Makanan Khas Bandung

Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa siomay merupakan hidangan khas dari kota kembang Bandung, tetapi sesungguhnya kuliner yang serba dikukus ini adalah hidangan asli dari Cina atau Mongolia. Pada perkembangan selanjutnya penganan ini bahkan tidak berkembang di kota Bandung melainkan di Jawa Tengah tepatnya di kota Semarang. Lalu bagaimana asal-usulnya kuliner yang satu ini sekarang menjadi hidangan yang lekat dengan kota ini?



Dahulu di tahun 80-an, masyarakat Tionghoa di kota Semarang merayakan hari Cap Go Meh dengan salah satu acaranya adalah perlombaan membuat siomay. Pemenang perlombaan memasak ini adalah seorang wanita keturunan Tionghoa yang berasal dari Bandung. Sejak itulah di belakang kata siomai sering ditambahkan kata Bandung, hingga lambat laun hidangan ini pun menjadi kuliner khas kota Bandung.

Siomai dari Bandung mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan siomai dari kota-kota lain di Indonesia yang telah semakin bervariasi. Bahan isian siomai Bandung pada umumnya adalah ikan tenggiri dan dicampur dengan tepung sagu atau tepung tapioka. Untuk menghasilkan siomai dengan kekenyalan yang ideal campuran antara daging ikan dan tepung haruslah seimbang. Ini akan membuat siomay terasa padat, lezat, namun tetap kenyal. Bila komposisi tepung lebih banyak memang siomai akan lebih empuk tetapi cita rasanya akan lebih hambar, sebaliknya, bila komposisi daging yang lebih banyak daripada tepung maka siomai bisa hancur saat dikukus.

Siomay dihidangkan dalam satu piring dengan beberapa sayuran yang juga dikukus seperti pare, kubis gulung, dan kentang kukus. Anda juga bisa menambahkan telur rebus dan tahu bakso. Pada umumnya abang-abang penjual siomai dalam menghidangkan jajanan ini akan memotong-motongnya terlebih dahulu agar lebih mudah dikonsumsi kemudian disiram dengan saus kacang.

Resep saus kacang untuk siomay dapat di lihat pada menu resep.

No comments:

Post a Comment