Monday, 13 April 2015

Siomay Berbahaya Dari Ikan Sapu-Sapu

Saat ini sangat sering kita jumpai berbagai ragam kuliner yang menggugah selera mulai dari makanan ringan hingga makanan yang biasa kita santap sebagai menu utama. Dari beragam hidangan tersebut yang kerap menjadi favorit adalah hidangan khas dari kota Bandung yaitu siomay. Tua, muda, besar, dan kecil banyak menggemari hidangan ini karena cita rasanya yang gurih, juga manis, pedas, dan segar yang diperoleh dari saus kacang teman makan siomai ditambah kucuran air jeruk limau. Sangat menggugah selera, bukan. Hidangan yang sering disantap sebagai snack atau brunch ini banyak dijual di berbagai restoran besar hingga yang dijual keliling dengan gerobak oleh abang-abang penjual siomai di kompleks-kompleks perumahan.


Bahaya siomay dari ikan sapu-sapu
Hidangan yang sesungguhnya tidak berasal dari Indonesia asli ini telah dibuat dengan beragam variasi berdasarkan adonan isiannya seperti misalnya siomai daging, ayam, kepiting, dan yang paling umum adalah ikan tenggiri. Semua dapat dipilih sesuai selera. Sayangnya di beberapa daerah di Indonesia sangat sulit ditemui daging ikan tenggiri di pasaran, atau jika ada pun harganya mahal. Dengan demikian beberapa pembuat penganan ini pun sering mengoplos daging tenggiri dengan daging ikan lain, seperti misalnya ikan sapu-sapu untuk menghemat ongkos produksi karena ikan sapu-sapu harganya jauh lebih murah.

Amankah ikan sapu-sapu untuk dikonsumsi sebagai bahan makanan, mengingat ikan tersebut hidup dengan memakan lendir-lendir hewan, lumut, dan kotoran lain karena ikan ini tergolong pemakan segala? Pada prinsipnya ikan sapu-sapu tidak berbahaya untuk dikonsumsi sebagaimana jenis ikan yang lain seperti gurame, lele, atau gabus, tetapi harus diperhatikan pada lingkungan seperti apa habitat ikan tersebut.


Ikan sapu-sapu yang hidup pada ekosistem yang tercemar dan mengonsumsi makanan dari lingkungan tersebut terbukti mengandung bahan kimia berbahaya yang membahayakan kesehatan manusia seperti kerusakan hati dan ginjal, gangguan pada pencernakan, keracunan, hingga kerapuhan tulang. Bukan hanya berbahaya sebagai bahan tambahan untuk membuat siomay, ikan-ikan seperti ini juga selayaknya tidak dikonsumsi manusia. Sebagai konsumen kita tentu patut waspada akan jenis-jenis makanan yang seperti ini.

No comments:

Post a Comment